Manusia Dan Kebudayaan

MAKALAH ISBD
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

bem-baru

Nama : Imam Candra Kusuma
NIM : 3051311070
Kelas : TI_B

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada jungjunan kita Nabi besar Muhammad SAW. berkat limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk dapat memenuhi tugas dari mata kuliah ISBD(Ilmu Sosial Budaya Dasar).
Dalam makalah ini saya mengambil tema tentang manusia dan kebudayaan. manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. manusia sebagai makhluk tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun temurun. budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk siapapun yang membaca makalah ini. dan makalah ini tentunya sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya dimasa yang akan datang.

Sukabumi, 17 April 2014

Imam Candra Kusuma

DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………………………………………….. i
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………… ii
BAB I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………… 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………….. 4
C. Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………………………. 4
D. Prosedur Pemecahan Masalah ………………………………………………………………….. 5
E. Sistematika Penulisan …………………………………………………………………….. 5
BAB II Pembahasan …………………………………………………………………………………. 6
A. Hubungan Manusia Dan Budaya …………………………………………………………… 6
B. Peranan Manusia Dalam Melestarikan Budaya ………………………………………….. 9
C. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia ………………………………………………………. 12
BAB III Kesimpulan …………………………………………………………………………………….. 15
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………………………. 16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia mempunyai akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, juga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi pemimpin di muka bumi ini. Manusia berasal dari bahasa sansekerta kata “manu” dan bahasa Latin “mens” yang berarti berakal budi atau berpikir. Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia dapat diartikan dari berbagai segi, jika dalam segi biologis manusia diartikan sebagai Homo Sapiens yang berarti manusia yang tahu, spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak kemampuan tinggi. Dalam segi kerohanian ini menggunakan konsep jiwa yang dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Manusia yang sering kita kenal juga sebagai mahluk sosial yaitu dimana manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup berdampingan antara individu satu dengan individu yang lain dan juga merupakan mahluk yang berbudaya karena manusia memiliki ragam macam budaya itu sendiri. Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di dunia ini. Selain memiliki ragam macam budaya manusia sebagai mahluk berbudaya di kenal juga karena sifatnya yang mencerminkan mahluk yang berbudaya. Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Manusia sebagai mahluk yang berbudaya dikenal sebagai manusia yang cinta akan budaya dan tidak lepas dari budaya itu sendiri dari kehidupan sehari-hari. Dia akan terus melestarikan budaya itu sebagai bagian dari kehidupannya karena dengan budaya kita dapat mempererat tali persaudaraan di antara manusia dan saling mengenal satu sama lain serta saling menjaga kelestarian budaya itu sendiri.
Kata budaya merupakan bentuk majemuk dari kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kebudayaan Berasal Dari Kata Sansekerta “BUDDHAYAH” yang merupakan bentuk jamak dari kata “BUDDHI” yang berarti budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budhi atau akal Culture, merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan (Mengolah tanah atau bertani). Dari asal arti tersebut yaitu “colere” kemudian “culture” diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Dapat dirincikan bahwa kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia. Karena itu kebudayaan meliputi material (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda benda ciptaan manusia.Lalu ada kebudayaan non material (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya religi (walau tidak semua religi ciptaan manusia). Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar. Kebudayaan itu diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.Tanpa masyarakat akan sulit bagi manusia untuk membentuk kebudayaan. Sebaliknya tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia baik secara individual maupun masyarakat, dapat mempertahankan kehidupannya

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa hubungan Manusia dan Budaya
2. Peranan Manusia dalam melestarikan Kebudayaan
3. Pengaruh budaya asing diIndonesia

C. Tujuan Penulisan
1. Mengerti tentang hubungan Manusia dan Budaya
2. Mengetahui peranan manusia dalam melestarikan Budaya
3. Mengetahui pengaruh budaya asing terhadap budaya Indonesia

D. Prosedur Pemecahan Masalah
Adapun prosedur pemecahan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis mencari dan mengumpulkan beberapa sumber yang relevan dengan materi yang akan dikaji.
2. Penulis melakukan pemilihan materi yang layak untuk dikemukakan dalam makalah ini.
3. Penulis menarik kesimpulan atas data yang telah diolah.

E. Sistematika Penulisan
Bab I : merupakan bagian awal pembahasan pada makalah ini yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, prosedur pemecahan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II : merupakan bagian tentang pembahasan mengenai Manusia dan Kebudayaan, yang di dalamnya terdiri dari hubungan manusia dan budaya, peranan manusia dalam melestarikan kebudayaan, dan juga pengaaruh budaya asing di Indonesia.
Bab III : merupakan bagian akhir dari pembahasan makalah ini yang di dalamnya terdiri atas kesimpulan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Manusia dan Budaya
Manusia disebut sebagai mahluk berbudaya karena manusia memiliki akal dan budi atau pikiran dan perasaan. Dengan akal dan budi manusia berusaha terus menciptakan benda-benda baru untuk memenuhi tuntutan jasmani dan rohani yang akhirnya menimbulkan kebahagiaan. Kebahagiaan bagi manusia sesuatu yang baik, benar dan adil.
Manusia sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya.
Berbudaya merupakan ciri khas kehidupan manusia yang membedakannya dari mahluk lain. Manusia dilahirkan dalam suatu budaya tertentu yang mempengaruhi kepribadiannya. Pada umumnya manusia sangat peka terhadap budaya yang mendasari sikap dan perilakunya.
Kebudayaan merupakan induk dari berbagai macam pranata yang dimiliki manusia dalam hidup bermasyarakat. Etika merupakan bagian dari kompleksitas unsur-unsur kebudayaan. Ukuran etis dan tidak etis merupakan bagian dari unsur-unsur kebudayaan. Manusia membutuhkan kebudayaan, yang didalamnya terdapat unsur etika, untuk bisa menjaga kelangsungan hidup. Manusia yang berbudaya adalah manusia yang menjaga tataaturan hidup. Selain didasarkan pada etika, berbudaya juga terkandung estetika di dalamnya. Jika etika menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab, estetika membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya.
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh, ketika manusia menciptakan kebudayaan, dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan, Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life), Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai (sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social, Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama, Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yangberbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi, Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan caramereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

B. Peranan Manusia Dalam Melesatarikan Kebudayaan
Manusia perlu menjaga kebudayaannya, karena itulah identitas mereka itulah ciri khas mereka. Bahkan kebudayaan bisa disandingkan dengan harga diri, jika kebudayaan seseorang atau kelompok diambil maka jelas mereka akan berusaha merebutnya kembali, karena memang itulah identitas mereka. Namun banyak manusia tanpa sadar mereka telah meninggalkan budaya mereka sendiri.
Zaman telah berubah, dulu tari daerah sangat populer dimasyarakat, namun berubah pada zaman sekarang. Ada shuffle dance, tarian yang berasal dari Australia dan sempat tenar di Melbourne. Lalu ada K-POP, yang berasal dari Korea. Wabah tarian dari negara lain ini mungkin saja bisa menghilangkan rasa kebanggan kita terhadap budaya kita sendiri. Para remaja lebih bangga menarikannya, namun jika ada negara lain yang mengakui kebudayaan kita, kita akan marah. Jika kita tidak merasa bangga terhadap budaya kita, lalu kenapa kita marah jika ada negara lain yang mengakui budaya kita ?
Salah satu kebudayaan Indonesia pernah di akui negara lain, yaitu tarian pendet. Sebetulnya masih banyak kebudayaan lain yang diakui oleh negara lain. Kita harus menjaganya jika kita tidak ingin kebudayaan kita diambil atau diakui negara lain.
Kita Sebagai generasi muda, sudah seharusnya berpartisipasi aktif pada pembangunan kota, khususnya dalam bidang budaya. Partisipasi tersebut dapat dilakukan melalui para generasi muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang besar untuk membangun suatu daerah lebih baik lagi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama meningkatkan potensi yang ada di suatu daerah. Potensi yang dimiliki setiap daerah di Indonesia sangatlah besar karena begitu banyak budaya, kesenian, suku, ras, bahasa, agama, dan kepercayaan yang ada di Indonesia. Hal tersebut tentu bukanlah menjadi penghambat untuk kita karena begitu banyaknya perbedaan, namun sebaliknya perbedaan tersebut tentu akan menjadi kekuatan dan kelebihan yang dimiliki Indonesia seperti pada semboyan Bhineka Tunggal Ika, yaitu berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap sebagai satu kesatuan.
Permasalahan terhadap masyarakat saat ini yang belum mengetahui, memahami, menguasai, dan mengkomunikasikan budaya lokal perlu suatu cara untuk dapat mengarahkan itu semua. Disinilah peran generasi muda di lingkungan tempat mereka tinggal untuk bersama-sama mengarahkan itu semua melalui pelestarian kebudayaan, salah satunya dengan ikut serta langsung dalam acara festival budaya di daerah masing-masing agar dapat mengenal dan mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia sejak dini. Hal inilah yang membuktikan bahwa di pundak pemudalah masa depan pembangunan bangsa dan negara Indonesia, karena pada diri generasi muda tersimpan potensi yang besar dan memiliki daya kreatifitas yang tidak terbatas untuk kesuksesan suatu pembangunan. Begitu juga dalam pelestarian budaya di suatu Negara. Kontribusi dan apresiasi yang besar dari generasi muda sangat diperlukan karena generasi muda sebagai tenaga-tenaga professional yang energik, kreatif, dan inovatif.
Pemerintah juga harus berperan penting dalam melestarikan budaya kita sendiri. Berikut ini sikap dan Tindakan yang harus dilakukan pemerintah dalam menjaga kebudayaan Indonesia:
• Pemerintah harus lebih memperkenalkan dan mempromosikan kebudayaan – kebudayaan bangsa Indonesia ke negara-negara lain lewat iklan di media televisi atau media cetak.
• Membuat acara pergelaran kebudayaan Indonesia di negara sendiri maupun di negara lain.
• Memperkenalkan dan mempromosikan tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.
Menurut saya banyak cara untuk melestarikan budaya kita sendiri. Contohnya adalah sikap menghargai setiap perayaan kebudayaan nasional, misalnya di hari batik, atau pun hari kebudayaann lainnya. Lalu, tingkatkan rasa nasionalisme kita dengan cara bangga mengenakan apapun itu asal buatan negara kita sendiri, sekolah yang bertaraf internasional namun menomor satukan bahasa Indonesia.

C. Pengaruh Budaya Asing di Indonesia
Budaya merupakan suatu cerminan hidup suatu negara. Setiap negara mempunyai cerminan atau budaya tersendiri dalam lika-liku di kehidupannya masing masing. Budaya juga merupakan warisan dari generasi ke generasi. Di setiap negara pasti mempertahankan budayanya dari budaya asing. Indonesia sudah berakulturasi dengan kebudayaan asing sejak lama. Terletaknya Indonesia di pertengahan benua Asia dan Australia yang menjadikan jalur perdagangan pada masa lampau. Sehingga menjadikan budaya Indonesia bercampur dengan budaya asing.

Globalisai merupakan tantangan besar bagi setiap negara. Keadaan ini di tinjau oleh bangsa Indonesia yang mengikuti arus globalisasi. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang dengan pesat. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya rakyat Indonesia yang bergaya hidup kebarat-baratan seperti mabuk-mabukan, clubbing, memakai pakaian ketat, bahkan berciuman di tempat umum seperti sudah lumrah di Indonesia.
Kebudayaan orang-orang barat tersebut sifatnya negatif dan cenderung merusak dan telah mengadi suatu kebiasaan yang membudaya. Sehingga melanggar norma-norma yang berlaku dan mempengaruhi kbudayaan bangsa Indonesia yang ketimuran.
Tetapi tidak semua kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia bersifat negatif, karena ada juga sisi positif dari masuknya budaya asing tersebut. Semua dampak positif dan negatif tersebut akan saya uraikan dalam pembahasan.
Fakta yang terjadi sekarang, Indonesia sudah pudar dengan budaya pribumi, yang sudah tertindas budaya asing. Budaya barat yang menjadi modernitas dan cerminan trendsetter di Indonesia. Pengaruh budaya asing mempunyai efek positif dan negatifnya.
Tetapi, dilihat dari minoritas cenderung menyerap hal negatif. Sayangnya, masyarakat Indonesia lebih mengamini kebudayaan Barat sebagai bentuk kebebasan yang sebebas-bebasnya. Sudah banyak masyarakat yang menganggap budaya Barat merupakan budaya yang peling benar. Hal inilah yang tampak keliru karena budaya Barat tidak hanya melahirkan kebebasan.Seharusnya masyarakat mencontohkan budaya barat untuk kemajuan negara Indonesia sendiri, contohnya seperti teknologi yang maju di budaya asing.
Kecenderungan masyarakat Indonesia yang lupa dan melalaikan budaya dalam negeri sendiri mengakibatkan banyak budaya asli Indoensia tidak lagi diakui bangsa lain. Sebagai negara berkembang, masyarakat Indonesia seharusnya meniru motivasi Barat untuk menjadi negara yang maju bukan malah melalaikan budaya sendiri.
1. Dampak Positif
• Pola pikir dan sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan globalisasi dan modernisasi yang berkembang di Barat. Mengubah masyarakat menjadi berpikir rasional yang sebelumnya berpikir irasional
• Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari barat yang memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus memotivasi masyarakat untuk maju dalam segala hal di kehidupan bermasyarakat.
• Perkembangan industri barat dalam memproduksi berbagai alat transportasi dan komunikasi yang canggih yang meningkatkan taraf hifup masyarakat dan mengurangi pengangguran.
2. Dampak Negatif
Selain dampak positif, budaya barat juga berdampak negatif bagi kebudayaan Indonesia:
• Banyaknya produk impor yang menjadikan produk dalam negeri terpinggirkan.
• Adanya kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individu atau sudah tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat. Hal ini memacu adanya individualisme.
• Berkembangnya gaya hidup ke barat-baratan, menjadikan hidup bebas. Hal ini yang menyebabkan sudah hilangnya moral atau perilaku yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan malah menjadikan masyarakat menganut gaya hidup hedonis.
Mengatasi dampak pengaruh kebudayan asing dibutuhkan dukungan pemerintah dan tokoh masyarakat serta masyarakat itu sendiri untuk mengendalikan kondisi moral agar teteap berada pada nilai leluhur bangsa Indonesia.

BAB III
KESIMPULAN

Jadi kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia yang didalamnya mengandung banyak unsur-unsur dalam kehidupan dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari generasi ke generasi dan di tempat-tempat yang berbeda. Semua itu di pengaruhi oleh perkembangan hidup manusia yang juga selalu berubah-ubah, karna manusia mempunyai hubungan yang erat bahkan tidak bisa di pisahkan dengankebudayaan. Manusia juga berhubungan erat dengan kebudayaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Karena kebudayaan tersebut merupakan cara beradaptasi untuk mengatur hubungan antar manusia.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://www.anneahira.com/kebudayaan-barat
http://rahmat-maulana79.blogspot.com/peran-generasi-muda-dalam-melestarikan
http://kharismadio.blogspot.com/pengaruh-budaya-asing-terhadap-budaya

About lastprime25

Hello welcome to my page, my name is Imam Candra Kusuma or you can call me "CÉKA". I'm study at Muhammadiyah University of Sukabumi, my majors is Informatics Engineering.

Posted on June 28, 2014, in ISBD. Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment